... .. . Resensi Buku Islam

Situs ini memuat informasi tentang buku buku Islam. Resensi dan ringkasan buku buku Islam yang insya Allah bermanfaat buat para pembaca.

Friday, September 26, 2025

Senarai Waspada Popularitas


------------------------------
https://buku-islam.blogspot.com/


[1]. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

 إنَّ اللَّهَ يحبُّ العبدَ التَّقيَّ الغنيَّ الخفيَّ

"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, berkecukupan, dan tersembunyi." (HR. Muslim no. 2965). 
Dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

Yaitu orang yang tidak menampakkan dirinya, tidak berambisi untuk tampil di depan manusia, atau untuk ditunjuk oleh orang-orang atau diperbincangkan oleh orang-orang. (Syarah Riyadish Shalihin, 629).

[2]. Bisyr bin Al Harits mengatakan
Orang yang mencari popularitas bukanlah orang yang bertakwa. (Siyar A'lam An Nubala', 10/476).

[3]. Tidak dikenal dan tidak disanjung adalah kehidupan. (Abdullah bin Mubarak rahimahullah).

[4]. Sufyan ats Tsauri rahimahullah berkata, Keselamatan itu ada pada keenggananmu untuk dikenal (khalayak). (Siyar A'lam An Nubala', 7/58). 

[5]. Ibnul Mubarok mengatakan bahwa Sufyan Ats Tsauri pernah menulis surat padanya, "Hati-hatilah dengan ketenaran." (Lihat Ta'thirul Anfas, hal. 277).

[6]. Ibrohim bin Ad-ham mengatakan, "Tidaklah bertakwa pada Allah orang yang ingin kebaikannya disebut-sebut orang." (Lihat Ta'thirul Anfas, hal. 286).

[7]. Abu Ayub As Sikhtiyani mengatakan, "Seorang hamba sama sekali tidaklah jujur jika keinginannya hanya ingin mencari ketenaran." (Lihat Ta'thirul Anfas, hal. 276).


[8]. Daud Ath Tho'i mengatakan, "Menjauhlah engkau dari manusia sebagaimana engkau menjauh dari singa." (Lihat Ta'thirul Anfas, hal. 278) Maksudnya, tidak perlu mencari-cari ketenaran ketika beramal sholih.

[9]. Imam Ahmad mengatakan, "Beruntung sekali orang yang Allah buat ia tidak terkenal." (Lihat Ta'thirul Anfas, hal. 278).

[10]. Al Fudhail bin 'Iyadh mengatakan, "Rahimahullahu 'abdan akhmala dzikrohu (Semoga Allah merahmati seorang hamba yang tidak ingin dirinya tenar)." (Lihat Ta'thirul Anfas, hal. 280).

[11]. Cermatilah kisah Uwais Al-Qarni ini, 
"Apabila kafilah dari Yaman datang, 'Umar bin Khaththab bertanya kepada mereka: "Adakah di antara kalian Uwais bin 'Amir?" Sehingga suatu saat 'Umar mendatangi Uwais dan minta agar Uwais memintakan ampun untuknya, karena Uwais adalah seorang tabi'in yang sangat berbakti kepada ibunya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bahwa  jika Uwais berdo'a, do'anya pasti dikabulkan, maka Uwaispun melakukan apa yang diminta 'Umar.
Kemudian Umar bertanya kepada Uwais: "Engkau mau pergi kemana?"
Uwais menjawab: "Kuufah",
Umar bertanya: "Perlukah saya tulis untukmu sebuah memo kepada pegawai saya di Kufah" (agar dia memenuhi kebutuhanmu -pen)?
Ia menjawab: "Aku lebih senang menjadi manusia yang tidak diperhitungkan."
(Shahih Muslim no. 2542).


[12]. Sebuah perkataan ahli hikmah, 
"Tidak ada ruginya engkau tidak dikenal, tidak ada ruginya engkau tidak mendapatkan pujian, dan tidak ada ruginya engkau dicela oleh manusia; apabila engkau terpuji di sisi Allah Azza wa Jalla."


-------------
Disusun oleh Abu Maryam
Dari berbagai sumber 
4 Rabiul Akhir 1447 H/27 September 2025 M
Pagi hari di Bogor

Selanjutnya...

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home