... .. . Resensi Buku Islam

Situs ini memuat informasi tentang buku buku Islam. Resensi dan ringkasan buku buku Islam yang insya Allah bermanfaat buat para pembaca.

Wednesday, April 24, 2024

Senarai Puasa-Puasa Sunnah




[1] Puasa Hari Arafah
. Disunnahkan bagi orang yang tidak sedang menunaikan ibadah haji untuk berpuasa di hari Arafah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan wukuf jamaah haji di Padang Arafah.

. Puasa ini akan menghapuskan dosa-dosa kecil yang dilakukan setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Tidak bisa menghapuskan dosa besar. Dosa besar hanya bisa terhapus dengan taubat atau dengan rahmat Allah Jalla wa 'Ala.

. Dalilnya
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” [HR. Muslim no. 1162].


[2] Puasa 'Asyura dan Tasu'a
. Disunnahkan puasa 'Asyura dan Tasu'a.
. Puasa 'Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram. Puasa Tasu'a jatuh pada 9 Muharram.
. Puasa 'Asyura pernah menjadi puasa wajib sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Dengan diwajibkannya puasa Ramadhan pada tahun kedua Hijriah, kewajiban puasa 'Asyura menjadi mansukh (dihapus hukumnya) dan menjadi puasa sunnah.
. Puasa 'Asyura akan menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.
. Dalil puasa 'Asyura
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” [HR. Muslim no. 1162].

. Dalil puasa Tasua
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,

فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” [HR. Muslim no. 1134].


[3] Puasa Hari Senin dan Kamis
. Disunnahkan puasa hari Senin dan Kamis.
. Dalil
Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” [HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 4897].


[4] Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
. Disunnahkan puasa enam hari di bulan Syawal.

. Dalilnya
Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” [HR. Muslim].

. Keutamaan ini akan diperoleh dengan cara menjalankan puasa enam hari setelah melaksanakan puasa Ramadhan. Orang yang masih menanggung qadha puasa Ramadhan tidak bisa dikatakan telah melaksanakan puasa Ramadhan (sebulan penuh), tetapi baru melaksanakan sebagian puasa Ramadhan.

. Tidak disyariatkan melakukan qadha puasa enam hari Syawal jika luput karena uzur. Alasannya karena puasa ini adalah amalan sunnah (tidak wajib) yang telah lewat waktunya.


[5] Puasa Tiga Hari di Setiap Bulan
. Disunnahkan berpuasa tiga hari setiap bulan.
. Dalilnya
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Wahai Abu Dzar. Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

. Disunnahkan berpuasa tiga hari di setiap bulan tanpa menentukan hari-harinya.
. Dalilnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata,

أوْصَانِى خَلِيْلِى صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلاثٍ: صِيَامِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَى الضُحَى، وَأَنْ أَوْترَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ

“Kekasihku, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” [HR. Bukhari Muslim].


[6] Puasa Dawud
. Puasa Dawud adalah puasa sunnah yang paling utama.
. Yaitu dengan berpuasa sehari dan berbuka sehari.
. Dalilnya
صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا، وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام، وَهُوَ أَعْدَلُ الصِّيَامِ

“Sehari puasa, sehari tidak puasa. Itulah puasa Daud ‘alaihis salam dan itu puasa paling baik.” [HR. Bukhari 3418, Muslim 1159].

. Syaikh al Utsaimin rahimahullah dalam asy-Syarh al Mumti' mensyaratkan: Puasa ini disunnahkan dengan syarat tidak melalaikan pelakunya dari hal-hal yang diwajibkan Allah; Barang siapa yang berpuasa Dawud kemudian bertepatan dengan hari raya 'Idul Fitri, 'Idul Adha, dan hari-hari Tasyriq, maka ia wajib meninggalkan puasa di hari-hari itu. Demikian pula bagi kaum wanita yang bertepatan dengan kondisi-kondisi yang terlarang untuk berpuasa seperti haid dan nifas, maka mereka wajib meninggalkan puasa pada saat itu.


-----------------------
Dikutip dengan meringkas dari Fikih Puasa Lengkap karya Abu 'Abdillah Muhammad as-Sarbini al-Makassari, Penerbit Oase Media.
Ringkasan dibuat oleh Chandra Abu Maryam
Citayam, Jum'at, 3 Syawal 1445 H
Selanjutnya...

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home