... .. . Resensi Buku Islam

Situs ini memuat informasi tentang buku buku Islam. Resensi dan ringkasan buku buku Islam yang insya Allah bermanfaat buat para pembaca.

Tuesday, June 20, 2006

Adab Az Zifaf Panduan Pernikahan Cara Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam

Resensi Buku
Judul Asli : Adaabuzzifaaf Fii Sunnatil Muthahharoh
Penulis : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
Penerbit : Dar As Salam
Tahun : 2002 M
Edisi Bahasa Indonesia
Judul : Adab Az Zifaf Panduan Pernikahan Cara Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
Penerjemah : Abu Shafiya
Editor : Abu Hanief
Penerbit : Media Hidayah Yogyakarta
Cetakan Pertama : Maret 2004
Halaman : 272 halaman
Ukuran : 14 cm x 20,5 cm


Buku ini membahas tentang masalah pernikahan tepatnya aturan aturan setelah terjadinya akad nikah. Jadi posisi buku ini bukan membahas bagaimana caracara taaruf, meminang, dll yang terjadi sebelum akad nikah.

Sebagai gambaran isi buku ini saya kutip sebagian dari daftar isinya, yaitu :
- Adab Menikah
- Bersikap lemah lembut kepada istri
- Memegang ubun ubun istri dan berdoa untuknya
- Shalat dua raka'at
- Doa ketika bersetubuh
- Cara bersetubuh
- Haram menyetubuhi istri pada dubur
- Suami - Istri mandi bersama
- Haram menyetubuhi istri yang sedang haidh
- Meluruskan niat dalam menikah
- Wajib mempunyai kamar mandi di dalam rumah
- Wajib mengadakan walimah
- Adab adab walimah
- Ucapan "Semoga harmonis dan banyak anak" adalah ucapan jahiliyah
- Wanita haram memakai perhiasan emas yang bentuknya melingkar
- Wasiat kepada pasangan suami istri
- Kewajiban wanita melayani suaminya


Seperti pada tulisan Syaikh Albani yang lain (Yaitu Shifat Shalat Nabi), Syaikh Albani memulai buku ini dengan polemik antara pandangan beliau dengan ulama yang lain. Polemik tentang haramnya emas melingkar bagi para wanita.

Saya coba kutip beberapa hadits dari buku tersebut yang semoga bermanfaat sebagai nasehat buat kita semua.




FASAL KEWAJIBAN MEMPERGAULI ISTRI DENGAN BAIK
"Sebaik baik orang diantara kamu adalah yang paling baik kepada istrinya,dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri." (HR. At Thahawi dalam kitab Al Musykil (III/211) (Muhammad Nashiruddin Al Albani, Adab AzZifaf, Media Hidayah, Yogyakarta, Cetakan Pertama, hal. 236).

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; sedangkan orang mukmin yang paling baik akhlaknya adalah yang paling baik terhadap istrinya." (dikeluarkan oleh At Tirmidzi (II/204) (Idem, hal. 239).

"Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang." (HR An Nasai, lihat Silsilah hadits shahih no. 309)(Idem, hal. 245).


FASAL WASIAT KEPADA PASANGAN SUAMI ISTRI
Muawiyah bin Haidah Radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada RasulullahShallallahu'alaihi wa sallam. "Wahai Rasullullah, apa hak istri terhadap salah seorang diantara kami?" Beliau menjawab dengan bersabda,"Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, danjanganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka." (HRAbu Dawud I/334) (Idem, hal. 248)

"Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktu, memelihara kemaluannya, dan patuh kepada suaminya, maka ia boleh masuk surga melalui pintu mana pun sesuai yang dikehendakinya." (Ath Thabarani meriwayatkan hadits ini dalamkitab Al Ausath II/69) (Idem, hal. 253).


Resensi ini dibuat oleh Chandraleka
Selanjutnya...

Lautan Cinta - Upaya Merekatkan Cinta Kasih

Resensi Buku
Judul : Lautan Cinta - Upaya Merekatkan Cinta Kasih
Penulis : Fariq Gasim Anuz
Penerbit : Darul Qolam
Cetakan : I
Tahun : 2005


[ISI BUKU]
Buku ini membahas tentang :
- Macam macam cinta
- Rahasia Kebahagiaan Suami Istri
- Cina Kasih di Rumah Kenabian
- Fenomena Hilangnya Cinta Kasih
- Kecantikan lahir dan kecantikan batin
- Kiat kiat Mempererat Cinta suami Istri
- Pelet, Perekat cinta yang dilarang
- Soal Jawab

Pada bab macam macam cinta Ust. Fariq menukil pembagian empat macam cinta dari Ibnul Qayyim rahimahullah.
1. Cinta kepada Allah
2. Cinta kepada sesuatu yang dicintai oleh AllahDiantara bukti cinta kita kepada Allah adalah harus cinta kepada orang orang yang dicintai oleh Allah. Siapa diantara orang orang yang dicintai oleh Allah? Mereka adalah para sahabat. Lihat Q.S. At Taubah : 100.
3. Cinta karena Allah dan di jalan Allah Cinta kepada seseorang karena Allah dan di jalan Allah adalah termasuk konsekuensi dari cinta kepada apa apa yang dicintai oleh Allah tadi. Cintanya hanya karena Allah bukan karena manusia. Termasuk cinta seorang istri kepada suaminya.
4. Cinta bersama AllahYaitu menyekutukan Allah dalam cinta. Allah berfirman (yang artinya) :





"Dan diantara manusia ada orang orang yang menyembah tandingan tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang orang yang beriman sangat cinta kepada Allah." (Q.S. Al Baqarah : 165)

Kemudian Ust. Fariq menambahkan macam cinta yang kelima, yaitu:
Kecenderungan manusia yang secara naluri kepada apa apa yang dia butuhkan, seperti cintanya orang yang haus kepada air minum, cintanya orang yang lapar kepada makanan, cintanya orang yang lelah untuk istirahat dan termasuk juga cinta kepada istri dan anak atau termasuk cinta seorang istri kepada suami. Cinta yang demikian itu tidak tercela kecuali jika melalaikan dari ingat kepada Allah dan jika menyibukkan diri sehingga lupa akan cintanya kepada Allah.


[KIAT KIAT MEREKATKAN CINTA SUAMI ISTRI]
1. Saling memberi hadiahRasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) :

"Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling cinta mencintai." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, dihasankan oleh Al Albani).

2. Mengkhususkan waktu untuk duduk bersama
3. Menampakkan wajah yang ceria
4. Memberikan penghormatan dengan hangat kepada pasangannya
5. Hendaklah Memuji Pasangannya
6. Bersama sama melakukan tugas tugas yang ringan
7. Ucapan yang baik
8. Perlu berekreasi berdua tanpa membawa anak
9. Hendaklah memiliki rasa empati pada pasangannya
10. Perlu adanya keterusterangan


[PERSONAL VIEW]
Buku ini sangat bagus untuk dipelajari. Sayangnya ada beberapa baris yang tidak tercetak, yaitu pada halaman 14, 51, dan 96. Berat sangka saya karena ada masalah pada master film untuk buku ini. Wallahu'alam. Karena kesalahan yang sama terjadi juga pada buku yang lain (tidak hanya satu buku). Tetapi tidak mengurangi kualitas isi buku tersebut.

Saya kira ini satu buku saku yang perlu dibaca dan dipelajari oleh kaum muslimin yang akan menikah, terlebih lagi yang sudah menikah. Isinya sebagai bekal untuk menghindari perselisihan karena di dalamnya dijelaskan kiat kiat untuk merekatkan cinta kasih suami istri. Dan juga membuat kehidupan rumah tangga lebih harmonis, insya Allahu ta'ala. Kalau pada tataran keluarga harmonis, insya Allahu ta'ala, akan terbentuk masyarakat yang harmonis dan kuat.


Resensi ini dibuat oleh Chandraleka
Selanjutnya...

Istri Shalihah Anugrah Terindah

Resensi Buku
Judul : Istri Shalihah Anugrah Terindah
Penulis : Abdul Malik Al Qosim
Penerbit : At Tibyan - Solo
Cetakan : (Tidak tertulis)
Tahun : (Tidak tertulis)


[ISI BUKU]
- Mukaddimah
- Buah yang dipetik karena memiliki istri shalihah
- Gadis itu dari kalangan mereka
- Pengalaman nyata
- Buah memperistri wanita shalihah
- Dimana Anda mendapatkan wanita shalihah?
- Contoh istri shalihah
- Keteguhan
- Seruan


Buku ini dimulai dengan satu sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (yang artinya) :"Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu, maka hendaknya segera menikah. Karena ia lebih bisa menjaga pandangan dan menjaga kemaluan." (Muttafaq 'alaih).

[BUAH YANG DIPETIK KARENA MEMILIKI ISTRI SHALIHAH]
Kemudian sang penulis menurunkan puluhan point point - ada 36 point - sebagai buah yang bisa didapat karena memiliki istri shalihah. Sebagiannya akan saya kutip di sini. Inilah dia :




- Bernilai taat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena Nabi menganjurkan untuk menikah.
- Mentaati Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang memberikan arahan agar menikah dengan wanita shalihah.
- Menjauhkan prasangka orang bahwa dia seorang yang lemah (syahwat), fajir atau prasangka buruk lainnya.
- Menghasilkan keturunan yang baik dan menyambung nasab, dengannya dia bisa mendapatkan pahala. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (yang artinya)

"Jika anak Adam mati, maka putuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara." Nabi menyebutkan diantaranya, (yang artinya) "atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim).

- Pahala yang akan diperoleh oleh pasangan suami istri setiap kali berinfak, menolong, mengucapkan kata kata yang baik dan menyingkirkan gangguan.

- Istri shalihah akan mendoakan suaminya ketika shalat, berdiri maupun duduk. Dia juga akan mengucapkan terima kasih atas usahamu, atas nafkah yang telah engkau berikan kepadanya dan kebaikanmu. Karena tanda wanita shalihah adalah berterima kasih kepada suami yang telah berlaku baik kepadanya.
- Pahala yang besar sebagai konsekuensi mendidik anak anak dengan baik.
- Sesungguhnya menikahi wanita shalihah adalah merupakan perhiasan dunia, keelokannya dan keindahannya. Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (yang artinya) :

"Dunia itu adalah perhiasan, sebaik baik perhiasan adalah istri yang shalihah." (HR. Muslim)

- Menikah dengan wanita shalihah akan mendukungnya untuk melakukan ketaatan dan memudahkan baginya untuk menekuni ibadah.
- Menikah dengan istri shalihah lebih dekat (mudah) untuk mendatangkan kebahagiaan, ... Dia mengetahui hak kepemimpinan suami.
- Istri shalihah senantiasa berorientasi padala setiap kali bekerja. Dia tidak akan mendurhakai suami atau membangkang kepadanya.
- Wanita shalihah menjadi teman yang betah tinggal di rumah, bukan orang yang hobi keluar masuk rumah sebagai realisasi dari firman Allah (yang artinya) :

"Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumahmu." (QS. Al Ahzaab : 33)

- Jika suatu ketika musibah kematian menimpa seorang suami, ketika Allah mewafatkannya, maka istri shalihah akan setia mendoakanmu, memohonkan rahmat dan maghfirah serta berusaha meninggikan derajatmu di akhirat.


[BUAH MEMPERISTRI WANITA SHALIHAH]
Buah dan akibat pernikahan dengan wanita shalihah, salah satunya adalah terjaganya anak anak, baik ketika anaknya masih hidup maupun setelah wafat. Sang penulis menjelaskan kiprah wanita - wanita muslimah dalam membina pemimpin umat, para ulama dan tokoh tokoh islam. Saya kutip salah satunya, yang cukup menarik, yaitu kisah Rabi'ah Ar Ra'yi, gurunya Imam Malik bin Anas. Inilah kisahnya.

Abdul Wahhab bin Atha' Al Khaffaf berkata: Para masyayikh di Madinah bercerita bahwa Farrukh Abu Abdurrahman ayahanda Rabi'ah rahimahullah keluar untuk berperang ke Khurasan di masa pemerintahan Bani Umayyah. Ketika itu Rabi'ah, putra beliau masih menjadi janin di rahim ibunya. Farrukh meninggalkan untuk istrinya Ummu Rabi'ah 30 000 dinar. Selanjutnya dia menghilang dari Madinah dalam jangka waktu yang sangat lama.

Kemudian baru kembali setelah dua puluh tujuh tahun kemudian. Dia mengendarai kuda dengan membawa tombak di tangannya. Ketika dia sampai di Madinah langsung menuju ke rumahnya dan membuka pintu dengan tombaknya, lalu masuk rumah. Tiba tiba Rabi'ah keluar menemui dia sedangkan beliau tidak tahu bahwa dia adalah ayahnya. Rabi'ah berkata : "Wahai musuh Allah, apakah engkau hendak menyerang rumahku?" Farrukh menyahut : "Wahai musuh Allah, engkau yang hendak mengganggu istriku di rumahku."

Lalu keduanya saling terkam, masing masing mencengkeram leher yang lain dan bermaksud untuk memukulnya. Suara keduanya makin keras hingga para tetangga berkumpul. Lalu sampailah kabar tersebut kepada Malik bin Anas rahimahullah dan beberapa syeikh. Mereka segera ingin membantu gurunya (Rabi'ah) untuk mengalahkan musuh yang memasuki rumahnya. Rabi'ah sampai berkata : "Demi Allah aku tidak akan melepaskanmu sampai melaporkannya kepada Sulthan". Begitupun Farrukh, dia berkata : "Aku tidak akan melepaskanmu kecuali di hadapan Sulthan, karena engkau mengganggu istriku!"

Perdebatan semakin ramai. Ketika mereka melihat Imam Malik, mereka pun diam. Lalu Malik berkata kepada Farrukh: "Wahai syeikh, Anda memiliki bukti selain rumah ini?" Farrukh berkata: "Ini adalah rumahku dan saya adalah Farrukh." Ketika itu, istrinya mendengar suaranya, lalu dia bergegas keluar dan berkata: "Ini suamiku, dan ini adalah anakku yang dia tinggalkan ketika saya masih mengandungnya." Lalu keduanya saling berpelukan, yakni Farrukh dan putranya Rabi'ah dan keduanya pun menangis haru.

Setelah itu Farrukh masuk rumah dan berkata kepada istrinya: "Inikah anakku yang aku tinggalkan ketika masih janin?" Istrinya menjawab: "Benar." Farrukh berkata: "Keluarkanlah harta yang pernah aku tinggalkan kepadamu. Saya juga masih membawa uang sebanyak 4000 dinar". Istrinya berkata : "Aku telah menabungnya dan aku akan mengeluarkannya untukmu beberapa hari lagi".

Kemudian Rabi'ah keluar menuju masjid dan duduk di halaqahnya. Lalu Imam Malik mendatanginya, begitupun Al Hasan bin Yazid dan Ibnu Abi Ali yang dikenal sebagai tokoh tokoh penduduk Madinah. Mereka hendak menuntut ilmu kepada Rabi'ah, orang yang paling menguasai ilmu.

Sementara itu Ummu Rabi'ah berkata kepada Farrukh suaminya: "Keluarlah dan shalatlah di Masjid Rasulullah. Farrukh keluar menuju masjid dan melihat suatu majlis ilmu yang dipenuhi oleh para penuntut ilmu. Dia mendatanginya dan ikut di dalamnya. Mereka menyisihkan sedikit tempat untuknya lalu ikut mendengarkan kajian. Ketika itu, Rabi'ah menundukkan kepala sehingga Farrukh tidak melihatnya. Akan tetapi ketika sang ayah mendengar suara syeikh yang berbicara, juga komentar orang orang: "Dia adalah Rabi'ah bin Abi Abdirrahman!" diapun berkata: "Sungguh Allah telah mengangkat derajat anakku!"

Diapun bergegas pulang dan berkata kepada istrinya: "Demi Allah, aku melihat anakmu berada dalam kedudukan yang belum pernah aku melihat ahli ilmu dan ahli fikih yang seperti itu!" Istrinya berkata : "Manakah yang lebih Anda suka, 30 000 dinar ataukah kemuliaan yang diraih oleh anakmu?" Farrukh menjawab: "Demi Allah keadaan anakku lebih aku sukai daripada uang 30 000 dinar." Lalu istrinya berkata: "Sesungguhnya aku telah membelanjakan seluruh harta yang engkau tinggalkan untuk pendidikan anakmu." Farrukh berkata : "Sungguh engkau tidak menyia nyiakan harta itu." (Hal. 64 - 67).


[SERUAN]
Pada halaman terakhir, Syaikh Abdul Malik Al Qosim berkata,

"Sudah seharusnya Anda menyempurnakan syarat istiqomah dalam pribadimu. Sehingga engkau sukses bersama seorang istri yang shalihah. Yakni hendaknya Anda berupaya menjadi laki laki yang shalih yang berakhlak dengan akhlak Al Qur'an, mentaati Allah Subhanahu wa ta'ala dan perintah Rasul Nya yang mulia. Adalah sia sia jika seorang yang lalai ingin melamar wanita baik baik. Barang siapa hendak melamar wanita baik baik maka tidak perlu memberikan mahar yang terlalu mahal. Yang perlu Anda pikirkan pertama ketika hendak menikah dengan wanita shalihah adalah memikirkan upaya untuk memperbaiki dirimu sendiri." (Hal. 81).


[PERSONAL VIEW]
Ini satu buku yang memberikan jawaban kenapa harus menikahi wanita shalihah. Banyak manfaat yang diperoleh dengan menikahi wanita shalihah. Dijelaskan puluhan manfaat di buku tersebut. Dilanjutkan dengan banyak kisah yang menggambarkan kiprah para wanita shalihah dalam berbakti kepada suaminya, termasuk juga dalam mendidik anak anaknya. Saya kira buku ini patut sekali dibaca dan dipahami oleh mereka yang akan menikah. Dan tidak tertutup juga buat mereka yang sudah menikah. Baik para ikhwan dan juga akhwat. Benarlah apa yang dikatakan Rasulullah (yang artinya),

"Hendaklah engkau memilih wanita yang baik agamanya, niscaya engkau akan beruntung." (Muttafaq 'alaihi).

Karena bila tidak, doa mereka pun tidak bisa diharapkan ....


Resensi ini dibuat oleh Chandraleka
Selanjutnya...

Alam Jin Menurut Al Qur'an dan As Sunnah

Resensi Buku
Judul : Alam Jin Menurut Al Qur'an dan As Sunnah (Bantahan terhadap buku : Dialog Dengan Jin Muslim)
Penulis : Abdul Hakim bin Amir Abdat
Penerbit: Darul Qalam
Cetakan : II
Tahun : 2004
Halaman : ii + 146


[ISI BUKU]
Buku ini memuat bantahan terhadap buku yang ditulis oleh seorang wartawan Mesir yang bernama Muhammad Isa Dawud yang menulis buku dengan judul "Dialog dengan Jin Muslim".
Secara garis besar, buku 'Alam Jin Menurut Al Qur'an dan Sunnah ini terdiri dari tiga bagian. Yang pertama, tentang alam jin menurut Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Yang kedua, tentang kaidah kaidah syari'at. Dua bagian ini dirasa penting oleh Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat untuk diterangkan sebagai fundamen / dasar sebelum memasuki bab atau bagian ketiga. Bagian ketiga berisi tentang catatan atas buku 'Dialog dengan Jin Muslim'. Ada 34 catatan koreksian yang dibuat oleh Ust. Abdul Hakim terhadap buku 'Dialog dengan Jin Muslim'.



[ALAM JIN]
Ust. Abdul Hakim di bukunya tersebut menjelaskan sepuluh hal tentang alam jin menurut Al Qur'an dan Sunnah.

PERTAMA
Jin dikenakan taklif (kewajiban) seperti halnya manusia. Dalilnya ayat Al Qur'an (yang artinya) :

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (Adz Dzaariyaat : 56)

KEDUA
Jin ada yang mukmin dan ada juga yang kafir. Dalilnya ayat Al Qur'an (yang artinya) :

"Dan sesungguhnya di antara kami ada orang orang yang shalih dan diantara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda beda." (Al Jin : 11)

Berkata Ust. Abdul Hakim :
"Ada yang mukmin pengikut tariqah ahlus sunnah wal jama'ah menurut pemahaman salafush shalih, ada yang mukmin pengikut mu'tazilah dan ada yang mukmin pengikut ahlul bid'ah lainnya. (hal 19)

KETIGA
Jin itu diciptakan lebih dahulu daripada manusia. Dalilnya Al Qur'an (yang artinya) :

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr : 26-27)

KEEMPAT
Jin adalah satu bangsa yang besar dan terbagi bagi, sehingga Iblis termasuk salah satu bangsa jin. Dalilnya Al Qur'an (yang artinya) :

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan keturunan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang orang yang zalim." (Al Kahfi : 50)

KELIMA
Manusia lebih mulia daripada jin. Dalilnya adalah Al Qur'an (yang artinya) :
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang orang yang kafir." (Al Baqarah : 34)

Berkata Ust. Abdul Hakim,"Oleh karena itu apabila ada manusia yang memohon pertolongan kepada jin, maka ia membuat jin semakin sombong, takabur, dan besar kepala." (hal. 24)

KEENAM
Jin, termasuk Iblis beserta kaumnya tidak bisa dilihat oleh mata kepala kita, manusia tidak bisa melihat jin (dalam rupa aslinya). Dalilnya Al Qur'an (yang artinya) :
"Hai anak Adam, janganlah sekali kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan setan itu pemimpin pemimpin bagi orang orang yang tidak beriman." (Al A'raaf : 27)

KETUJUH
Manusia itu dapat dirasuki oleh jin, dengan kata lain "kesurupan". Dalilnya adalah Al Qur'an Surat Al Baqarah : 275 (yang artinya) :

"Orang orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila." (Al Baqarah : 275)

KEDELAPAN
Bahwa jin atau setan itu ada yang laki dan ada yang perempuan dan mereka sama dengan kita, kawin dan bercampur antara laki laki dan perempuan. Dalilnya Al Qur'an (yang artinya) :

"Dan bahwasannya ada beberapa orang laki laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki laki diantara jin, maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan." (Al Jin : 6)

Juga hadits yang merupakan do'a yang kita baca ketika masuk WC (yang artinya) :

"Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari jin yang laki laki dan yang perempuan".

KESEMBILAN
Bangsa jin itu juga makan seperti kita, hanya saja makanannya tidak sama dengan makanan kita dan adakalanya dia mencuri makanan kita sebagaimana setan mencuri makanan zakat dari Abu Hurairah yang diperintah oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menjaganya.
Pada footnote nya disebutkan makanan jin diantaranya adalah tulang dan kotoran, makanan manusia yang tidak menyebut nama Allah, dan minuman yang terlarang.

KESEPULUH
Setan juga bermalam dan bertempat tinggal, ada kalanya mereka tinggal di rumah rumah kita. Untuk itulah perlu membaca do'a ketika masuk rumah agar setan tidak bermalam di rumah kita. Dalilnya adalah hadits dalam Shahih Muslim no. 2018 (yang artinya) :

"Bila seseorang masuk rumahnya, lalu menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan berkata (kepada kelompoknya) : Tidak ada penginapan bagi kamu dan tidak ada makanan malam bagi kamu. Jika seseorang itu masuk rumahnya dan tidak menyebut nama Allah, maka setan berkata (kepada kelompoknya) : Kamu mendapatkan penginapan. Dan jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika makan, maka setan berkata (kepada kelompoknya) : Kamu akan mendapatkan penginapan dan makanan untuk malam."


[PERSONAL VIEW]
Maraknya tayangan tayangan tentang jin di media hanya memasyhurkan setan. Yang berakibat semakin membesarkan dan mengagungkan Iblis dengan penuh rasa takut. Oleh karena itu buku ini perlu sekali dibaca dan dipahami oleh kaum muslimin. Agar kaum muslimin memahami permasalahan tentang alam jin sesuai Al Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman para shahabat.

Secara khusus, buku yang ditulis oleh Ustadz Abdul Hakim ini membantah buku yang telah terbit sebelumnya yang ditulis oleh seorang wartawan Mesir, dengan judul terjemahan Indonesia "Dialog dengan Jin Muslim". Wartawan Mesir yang bernama Muhammad Isa Dawud ini mengambil semua khabar untuk bukunya dari Jin Muslim sahabatnya. Yang berakibat mementahkan argumentasi ilmiah dalam beragama, dengan hanya merujuk dari perkataan Jin Muslim sahabatnya itu. Salah satu contohnya adalah penetapan suatu hadits itu sah atau tidak dengan hanya merujuk pada perkataan Jin Muslim sahabatnya itu. Ini cukup kontroversial sekali. Inilah yang dibantah dan diluruskan oleh Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat di bukunya "Alam Jin Menurut Al Qur'an dan As Sunnah".


Semoga bermanfaat.


Resensi ini dibuat oleh Chandraleka
Selanjutnya...

Sifat Dzikir Nabi Sesudah shalat yang Wajib

Resensi Buku
Judul : Sifat Dzikir Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Sesudah shalat yang Wajib / Fardhu
Penulis : Abdul Hakim bin Amir Abdat
Penerbit: Pustaka Imam Muslim
Cetakan : I
Tahun : Juni 2005


[ISI BUKU]
Pada bab pertama Ust. Abdul Hakim memulai pembahasan dengan menyebutkan beberapa kaidah ilmiyyah yang berkaitan dengan dzikir. Disebutkan ada lima kaidah. Kemudian beliau membahas tentang sifat dzikir Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sesudah shalat wajib. Dijelaskan tentang sifat dzikir pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan singkat tentang kelima sifat dzikir tersebut.Pembahasan berlanjut dengan sifat dzikir keenam sampai kesepuluh.


Pada bab kedua, Ust. Abdul Hakim menjelaskan bid'ah bid'ah sesudah shalat. Disebutkan enam macam bid'ah yang biasa dilakukan kaum muslimin.


[Bid'ah Bid'ah Sesudah Shalat]
Di buku tersebut Ust. Abdul Hakim menjelaskan beberapa macam bid'ah yang diamalkan oleh sebagian kaum muslimin sesudah shalat wajib yaitu:
1. Mengusap muka sesudah salam.
2. Sesudah salam mereka bersalam salaman ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang.
3. Menghitung dzikir dengan memakai biji bijian tasbih atau yang serupa dengannya.
4. Berdzikir dengan sesuatu yang tidak ada nash atau dalilnya, baik lafadz lafadznya atau bilangannya atau dzikir dzikir yang datangnya dari hadits hadits yang tidak ada asalnya, hadits hadits maudhu', sangat dhoif atau hadits hadits dho'if.
5. Berdzikir dengan suara keras dan beramai ramai serta dikomandoi oleh imam.
6. Selesai berdzikir mereka berdiri serempak bersalam salaman sambil mengelilingi imam dan sambil membaca dengan suara keras shalawat bid'ah.


[Personal View]
Pembahasan tentang sifat dzikir Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sebenarnya telah ada pada buku Al Masaa'il jilid 1 masalah ke 11 buah pena beliau. Saya kira dengan dibuatnya satu buku khusus tentang masalah sifat dzikir sesudah shalat wajib ini, lebih menyebarkan / memperluas dakwah kepada kaum muslimin tentang masalah ini. Terlebih lagi kaum muslimin Indonesia saat ini tengah gandrungnya dengan 'majelis dzikir' menurut penamaan mereka. Secara singkat Ust. Abdul Hakim pun menyinggung masalah ini. Inilah satu buku saku yang ringkas, yang menjelaskan tentang dzikir sesudah shalat wajib.


Resensi ini dibuat oleh Chandraleka
Selanjutnya...

Monday, June 19, 2006

Qiyaamul lail

Judul Asli : Qiyaamul lail
Penulis : Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf Al Qahthani
Penerbit : Maktabah Malik Al Fahd Al Wathaniyyah
Tahun : 1421 H / 2000 M
EDISI INDONESIA
Penerjemah : Aris Munandar
Penerbit : Media Hidayah Yogya
Cetakan PertamaTahun 1424 H / September 2003


Buku ini menjelaskan tentang Tahajjud dan shalat malam. Hukumnya, waktunya, jumlah rakaatnya, adab adabnya, dll. Dibahas juga tentang Shalat tarawih,dan Shalat witir.


DALIL DALIL TENTANG SHALAT MALAM
"Dan bertahajudlah pada sebagian malam sebagai tambahan bagimu (Muhammad). Mudah mudahan Tuhanmu memberikan kedudukan yang terpuji kepadamu". (Q.S. AlIsra' : 79).


"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulannya Allah yaitu bulan Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR. Muslim No. 1163)


SEBAGIAN KEUTAMAAN SHALAT MALAM
1. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat memperhatikan shalat malam hingga diriwayatkan bahwa beliau pecah pecah kedua telapak kakinya.
2. Shalat malam merupakan sebab utama bagi seseorang untuk bisa masuk surga.

"Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berilah makan, sambunglah kekerabatan, dan shalatlah di saat manusia terlelap tidur pada saat malam niscaya kau masuk surga, kampung keselamatan." (HR. Ibnu Majah No. 3251 dan1334. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Hadits Shahih No. 569)

3. Shalat malam merupakan salah satu cara untuk menaikkan derajat dalam kamar kamar surga
4. Orang yang membiasakan shalat malam adalah orang orang yang berbuat ihsan dalam ibadah sehingga layak untuk mendapatkan rahmat dan surga Allah
5. Allah memuji orang yang suka shalat malam dan menggolongkannya sebagai hamba hamba Nya yang baik, hamba hamba Allah Yang Maha Penyayang.
6. Shalat malam merupakan penutup kesalahan dan penghapus dosa
7. Kemuliaan orang beriman ada dengan shalat malam


HAL HAL YANG MEMBANTU AGAR BISA SHALAT MALAM
1. Mengetahui keutamaan shalat malam dan kedudukan orang yang suka bertahajjud di hadapan Allah
2. Mengetahui tipu daya syaitan
3. Mengingat kematian dan tidak panjang angan angan
4. Berusaha untuk tidur di awal malam sehingga memiliki kekuatan dan semangat untuk shalat malam dan shalat subuh
5. Berusaha untuk memperhatikan adab adab tidur
6. Melakukan berbagai usaha yang membantu untuk bisa shalat malam:
- Jangan terlalu banyak makan
- Jangan melelahkan tubuhnya di siang hari
- Tidur sebentar di siang hari
- Menjauhi dosa dan maksiat
- Membersihkan hati dari iri dan dengki

Semoga resensi ini bermanfaat bagi kaum muslimin.

Resensi ini dibuat oleh Chandraleka
Selanjutnya...

Istriku Menikahkanku

Resensi Buku
Judul : Istriku Menikahkanku
Penulis : As Sayyid bin Abdul Aziz As Sa'dani
Penerbit: Darul Falah
Cetakan : I
Tahun : Agustus 2004 M
Halaman : xxii + 173


[ISI BUKU]
Buku ini berbicara panjang lebar tentang ta'addud (poligami).
Buku ini terdiri dari tiga bagian besar:

1. BAB I
Berbicara tentang kisah seorang istri yang meminangkan seorang wanita untuk suaminya. Diikuti dengan contoh contoh lain dari wanita wanita yang meminangkan untuk suami suami mereka, diantaranya adalah kisah Sarah yang meminang Hajar untuk Ibrahim Alaihissalam. Dilanjutkan dengan sebab sebab ketakutan para wanita terhadap poligami, sebab sebab wanita menerima poligami, dan juga sebab sebab keberhasilan dan kegagalan sebagian laki laki dalam berpoligami.


2. BAB II
Pada bab ini pembahasan seputar keutamaan poligami, hukum poligami, faedah faedah poligami, bahaya dilarangnya poligami, dan tidak kalah menariknya tentang poligami sepanjang sejarah; yaitu poligami dalam Yahudi, Nasrani, Masa Jahiliyah, dan dalam Islam.

3. BAB III
Pembahasan seputar nasihat nasihat untuk istri pertama, kedua, dan juga untuk suami yang berpoligami, dll. Termasuk juga dibahas tentang bagaimana membuat para istri menerima poligami.


[SEBAB SEBAB KETAKUTAN WANITA TERHADAP POLIGAMI]
Berikut saya kutipkan point point penting dan menarik dari Bab I Pasal 6.
Koran 'Ukazh telah menyebarkan angket tentang ta'addud, yang diberikan pada 100 orang dari kedua jenis. Dari hasilnya disimpulkan bahwasanya wanita wanita takut suami mereka menikah lagi karena:

1. Takut perhatian suaminya terhadap dirinya akan berkurang
2. Berkurangnya keberadaan suami di rumah dan tidak adanya perhatian terhadap anak anak
3. Perasaan takut disia siakan ketika suaminya menikah lagi.

Begitu juga pertanyaan pertanyaan yang disebarkan dalam bentuk angket; menjelaskan penyebab yang mendorong keinginan untuk menikah lagi dengan wanita lain :
1. Meningkatnya tingkat ekonomi suami
2. Kebutuhan kebutuhan emosi dan pemikiran yang tidak terpenuhi pada laki laki
3. Tidak adanya kecocokan kecenderungan dan tujuan hidup
4. Perbedaan dalam tingkat kehidupan sosial
5. Buruknya kondisi kesehatan istri

Angket tersebut juga menjelaskan bagaimana kondisi istri ketika suami memberitahukan keinginannya menikah lagi:
1. Istri istri meminta suami berlaku adil ketika telah memiliki anak anak
2. Mereka meminta suami membatalkan keinginan untuk menikah lagi
3. Mereka minta cerai ketika suami ingin menikah lagi
4. Menolak ta'addud walaupun suami berlaku adil


[SEBAB SEBAB SEBAGIAN WANITA MENERIMA TA'ADDUD]
Sang penulis menurunkan 11 sebab, saya akan tuliskan sebagian sebab sebagian wanita menerima ta'addud :

1. Keinginan mereka mendapatkan pahala di sisi Allah yang besar bagi orang yang mentaati Allah dan Rasul Nya. Allah Ta'ala berfirman :

"... Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul Nya, maka sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar." (Al Ahzab : 71)

2. Memiliki ilmu tentang hukum hukum syar'iyyah dan penyerahan diri yang sempurna terhadap qadha' Allah membuat mereka menerima syariat ta'addud dengan jiwa yang ridha dan tenang karena mengamalkan firman Nya,

"Dan tidaklah patut bagi seorang Mukmin dan mukminah apabila Allah dan Rasul Nya telah memutuskan satu perkara, lalu mereka memiliki pilihan lain dari urusan mereka. Barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul Nya, sungguh ia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata." (Al Ahzab : 36)

3. Kepahaman mereka terhadap bahaya bertambahnya jumlah wanita yang menua, tapi belum menikah, serta dampak dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap kehidupan masyarakat

4. Rasa tanggung jawab wanita, cintanya terhadap saudari saudarinya dari kalangan perawan tua dan janda.

5. Wanita percaya terhadap agama suaminya bahwa ia akan berlaku adil diantara istri istrinya

6. Meningkatnya taraf ekonomi suami di antara perkara yang membuatnya tenang


[KEUTAMAAN TA'ADDUD]
Pada halaman 78 dimuat keutamaan poligami, saya kutip beberapa ayat dan haditsnya :

Diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair Radhiyallahu anhu bahwasanya Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah menikah?" Sa'id bin Jubair menjawab, "Tidak". Dia berkata, "Menikahlah! Sesungguhnya sebaik baik umat ini adalah yang paling banyak istrinya." (Diriwayatkan Bukhari (9/140).

"... Maka nikahilah wanita wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga, atau empat, ..."(An Nisaa : 3)

Ayat ini menunjukkan bahwa HUKUM ASAL dalam pernikahan itu adalah TA'ADDUD. Dalam ta'addud ada bentuk ketaatan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan meneladani sunnahnya.

"Sungguh bagi kalian pada diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik ..."(Al Ahzab : 21)

Juga perlu diingat bahwa ta'addud merupakan sunah para nabi dan rasul sebelumnya. Ibrahim alaihissalam menikahi dua istri. Daud - sebagaimana disebutkan dalam Taurat - menikah dengan seribu wanita. Sulaiman menikah dengan seratus wanita.

Telah berkata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Berkata Sulaiman alaihissallam, 'Aku pasti akan menggilir seratus atau sembilan puluh sembilan wanita (istrinya) malam ini. Seluruhnya pasti melahirkan pahlawan yang berperang dijalan Allah'. Sahabatnya berkata kepadanya, 'Ucapkanlah, 'Insya Allah'. Dia lupa mengucapkannya. Oleh karena itu tidak satu pun dari istrinya yang hamil, kecuali seorang, yang melahirkan setengah manusia.' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,'Demi (Allah) Yang jiwaku berada di tangan Nya, kalau ia mengucapkan insya Allah, niscaya mereka akan berperang di jalan Allah sebagai pahlawan seluruhnya'. (HR. Bukhari Muslim).


[FAEDAH FAEDAH TA'ADDUD]
Sesungguhnya ta'addud memiliki faedah faedah yang agung, diantaranya (pasal 3 hal. 88 - 93):

1. Mengentaskan permasalahan bertambahnya jumlah wanita wanita yang menjadi perawan tua karena banyaknya kaum lelaki yang terbunuh di dalam peperangan.

2. Ta'addud adalah jalan untuk menjaga kesucian, menutup pintu zina, dan mencegah tersebarnya kekejian. Diantara laki laki ada yang memiliki syahwat yang kuat, tidak cukup dengan seorang wanita. Dia juga seorang yang bertakwa, bersih dan takut zina. Oleh karena itu ta'addud adalah cara untuk menjaga kesucian.

3. Ta'addud merupakan salah satu kebutuhan masyarakat. Misalnya, istri telah lanjut usia atau sakit dan ia mempunyai anak anak. Jika suami menahannya dan tidak menikah lagi, ia takut jatuh pada perbuatan zina. Jika diceraikannya, ia akan memisahkan antara dirinya dan diri anak anaknya, maka masalah tidak hilang, kecuali dengan ta'addud.

4. Setelah pernikahan bisa jadi terungkap bahwa istri mandul, jalan keluarnya adalah menceraikannya. Apabila ia memiliki kemampuan untuk menikah lagi dengan wanita lain dan tanpa menceraikannya, maka seorang yang berakal tidak akan mengatakan, "menceraikannya adalah lebih baik".

5. Merupakan suatu ketetapan secara ilmiah bahwa kesuburan wanita untuk melahirkan berhenti setelah berumur 50 tahun, sedangkan suami terus memiliki kemampuan untuk memiliki anak sampai berumur lebih 70 tahun. Kita tidak boleh membatasi suami yang masih ingin memiliki anak. Sehubungan dengan itu, jalan keluarnya adalah dengan ta'addud.

6. Ta'addud mewujudkan keadilan dan persamaan karena ia membuat wanita tidak memonopoli seorang laki laki, sementara banyak janda, gadis dan perawan tua yang tidak dapat merasakan kehidupan suami istri.

7. Ta'addud adalah salah satu sebab untuk menjadi kaya, mendapatkan kebaikan, dan rejeki yang banyak.


[PERSONAL VIEW]
Buku yang ditulis oleh As Sayyid bin Abdul Aziz As Sa'dani ini merupakan buku yang cukup lengkap membahas tentang poligami. wallahu'alam. Sebab sebab wanita membenci poligami, hukum poligami, faedah faedahnya, dll, termasuk saran saran bagi istri, orang tua dan juga suami yang akan berpoligami. Cukup lengkap.Ada kesalahpahaman di masyarakat kita, mereka memandang bahwa pernikahan itu asalnya monogami (satu istri), kecuali bila sang istri sakit, maka sang suami boleh menikah lagi. Ini adalah pola pikir yang terbalik. Yang benar, adalah hukum asal pernikahan itu adalah poligami, dengan syarat adil. Bila tidak mampu berlaku adil maka menikahlah satu saja.

Pada bagian lain di buku tersebut ada juga manfaat / faedah yang didapat bagi istri yang suaminya menikah lagi, yaitu :
1. Membantu wanita agar lebih bisa berkonsentrasi untuk ibadah dan mengawasi anak anak
2. Memberi peluang baginya untuk menyiapkan diri untuk suaminya dan menantinya dengan kerinduan
3. Menginapnya suami dengan istri yang lain berarti meringankan beban istri yang belum sampai jadwalnya dalam menginap dari beratnya beban berkhidmat kepada suami
Bagi para wanita yang membenci poligami, ingatlah ayat berikut ini

"Dan tidaklah patut bagi seorang Mukmin dan mukminah apabila Allah dan Rasul Nya telah memutuskan satu perkara, lalu mereka memiliki pilihan lain dari urusan mereka. Barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul Nya, sungguh ia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata." (Al Ahzab : 36)

Bagi kaum laki yang berpoligami, ingatlah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ini

"Barangsiapa yang memiliki dua orang istri lalu ia condong pada salah satunya, maka ia akan datang pada hari kiamat sedangkan bahunya miring." (HR. Abu Daud (2/242))

Perlu diingat, bahwa poligami sudah ada sejak agama agama terdahulu, sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Para nabi berpoligami, para raja raja berpoligami, termasuk orang orang besar juga berpoligami. Ketika diutusnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, poligami DIBATASI sampai hanya EMPAT saja. Maka sangat salah sekali orang orang yang menuduh Islam yang melakukan poligami. Islam datang membatasi poligami hanya sampai empat saja. Inilah yang tengah tengah, tidak melarang poligami dan tidak membebaskan poligami sebebas bebasnya.

"Dan taatilah Allah dan Rasul supaya kalian diberi rahmat." (Ali Imran : 132)

Semoga bermanfaat.


Resensi ini dibuat oleh Chandraleka
Selanjutnya...