Masa Depan Islam - Silsilah Hadits Shahih I
... Ringkasan Buku ...
http://buku-islam.blogspot.com
Judul : Masa Depan Islam - Silsilah Hadits Shahih Jilid I
Penulis : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah
Penerjemah : Drs. H. M. Qodirun Nur
Penerbit : Qisthi Press
Cetakan : Pertama, April 2005
Halaman : xvi+560
Tulisan ini sangat perlu untuk diresapi oleh para pemuda Islam dan mereka yang bersemangat untuk membantu tegaknya Islam. Ini adalah kutipan yang insya Allah sangat berfaedah dari buku Silsilah Hadits Shahih Jilid Pertama pada bagian awalnya. Karya besar seorang ulama besar Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani Rahimahullah. Kami mencintainya, semoga kecintaan ini menjadi tanda bahwa kami adalah ahlussunnah wal jam'aah.
Tulisan beliau sangat inspiratif dan sangat memotivasi mereka yang peduli dengan Islam. Berikut ini saya kutipkan dari bagian awal Silsilah Hadits Shahih dengan meringkasnya.
[M A S A D E P A N I S L A M]
------------------------------------
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (yang artinya):
"Dia lah yang telah mengutus Rasul Nya (dengan membawa) petunjuk (al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan Nya atas segala agama, walaupun orang orang musyrik tidak menyukainya." (QS. At Taubah: 33).
Kita patut merasa gembira dengan janji yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui firman Nya itu, bahwa Islam dengan kearifan dan kebijaksanaannya mampu mengalahkan agama agama lain. Namun tidak sedikit yang mengira bahwa janji tersebut telah terwujud pada masa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam, masa Khulafaur Rasyidin, dan pada masa masa khalifah sesudahnya yang bijaksana. Padahal kenyataannya tidak demikian. Yang sudah terealisasi saat itu hanyalah sebagian kecil dari janji di atas, sebagaimana diisyaratkan oleh Rasul Shallallahu'alaihi wa sallam, melalu sabdanya (yang artinya):
"Malam dan siang tidak akan sirna sehingga al Lata dan al 'Uzza telah disembah. Lalu Aisyah bertanya: "Wahai Rasul, sungguh aku mengira bahwa tatkala Allah menurunkan firman Nya: 'Dia lah yang telah mengutus Rasul Nya (dengan membawa) petunjuk (al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan Nya atas segala agama walaupun orang orang musyrik tidak menyukai', hal itu telah sempurna (realisasinya)." Beliau menjawab: "Hal itu akan terealisasi
pada saat yang ditentukan oleh Allah."
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Imam yang lain. Saya (Syaikh Albani) telah mentakhrijnya di dalam kitab saya Tahdziru as Sajid min Ittikhadzi al Qubur Masajida. (Peringatan Bagi yang Sujud untuk Menjadikan Makam sebagai Masjid) (hal: 122).
Banyak hadits hadits lain yang menjelaskan masa kemenangan Islam dan tersebarnya di berbagai penjuru. Dari hadits hadits itu tidak dapat diragukan lagi bahwa kemenangan Islam di masa depan semata mata atas izin pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan catatan harus tetap kita perjuangkan, itu yang penting.
Tidak diragukan lagi bahwa tersebarnya agama Islam kembali kepada umat Islam sendiri. Oleh karena itu mereka harus memiliki kekuatan moral, material dan persenjataan hingga mampu melawan dan mengalahkan kekuatan orang orang kafir dan orang orang durhaka. Inilah yang dijanjikan oleh Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam:
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Qubai. Ia menuturkan: "(Pada suatu ketika) kami bersama Abdullah ibn Amr ibn Al Ash. Dia ditanya tentang mana yang akan terkalahkan lebih dahulu, antara dua negeri, Konstantinopel atau Romawi.
Kemudian ia meminta petinya yang agak lusuh. Lalu ia mengeluarkan sebuah kitab." Abu Qubail melanjutkan kisahnya: Lalu Abdullah menceritakan: "Suatu ketika, kami sedang menulis di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam.
Tiba tiba beliau ditanya: "Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?" Beliau menjawab: "Kota Hiraclius lah yang akan terkalahkan lebih dulu." Maksudnya adalah Konstantinopel.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (II/176), ad Darimi (I/126), Ibnu Abi Syaibah dalam al Mushan (II/47, 153), Abu Amr ad Dani di dalam as Sunan al Waridah fi al Fitan (Hadits Hadits tentang Fitnah), al Hakim (III/422 dan IV/508) dan Abdul Ghani al Maqdisi dalam Kitabul 'Ilmi (II/30). Abdul Ghani bahwa hadits itu hasan sanadnya. Sedangkan Imam al Hakim menilainya sebagai hadits shahih. Penilaian al Hakim itu disetujui oleh Imam adz Dzahabi.
Kata Rumiyyah dalam hadits di atas maksudnya adalah Roma, ibu kota Italia sekarang ini, sebagaimana bisa kita lihat di dalam Mu'jam al Buldan (Ensiklopedi Negara).
Sebagaimana kita ketahui, bahwa kemenangan pertama ada di tangan Muhammad al Fatih Al Utsmani. Hal itu terjadi lebih dari delapan ratus tahun setelah Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam menyabdakan hadits di atas. Kemenangan kedua pun akan segera terwujud atas seizin Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana firman Nya (yang artinya):
"Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita al Qur'an setelah beberapa waktu lagi." (QS. Shaad: 88).
[PERSONAL VIEW]
---------------
Hadits di atas, sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Albani, menjelaskan akan adanya kemenangan Islam yang kedua yang segera terwujud dengan izin Allah Jalla wa 'Ala. Dengan catatan harus diperjuangkan dan umat Islam harus kembali kepada agama Islam, mempelajari dan memegangi ajaran Islam. Tentu saja Islam yang dimaksud adalah Islam dengan cara beragamanya pada Shahabat yang mereka memegangi Islam secara murni tanpa penambahan dan pengurangan. Hal ini diterangkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani Rahimahullah dalam tulisannya yang lain yaitu dalam tulisan di bawah judul 'Menyongsong
Fajar Kemenangan Islam' penerbit Media Tarbiyah.
Semoga nasehat Syaikh Albani ini menyentuh hati hati para pemuda pemudi Islam. Nasehat ini semoga juga membangkitkan semangat para ikhwah dari keterpurukan yang dengannya dia yakin bahwa Islam masih membutuhkannya. Masih banyak yang bisa dilakukan untuk Islam.
Semoga anak keturunan kita nantinya ada yang mengambil peran dalam menyongsong kemenangan yang kedua, sehingga janji janji Allah menjadi terwujud. Amiin ya Rabbal 'alamin.
Ringkasan buku ini dibuat oleh Abu Isa Hasan Cilandak
27 Desember 2008 yang penuh hikmah,
kami berbaik sangka kepada Mu ya Rabb
Selanjutnya...
http://buku-islam.blogspot.com
Judul : Masa Depan Islam - Silsilah Hadits Shahih Jilid I
Penulis : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah
Penerjemah : Drs. H. M. Qodirun Nur
Penerbit : Qisthi Press
Cetakan : Pertama, April 2005
Halaman : xvi+560
Tulisan ini sangat perlu untuk diresapi oleh para pemuda Islam dan mereka yang bersemangat untuk membantu tegaknya Islam. Ini adalah kutipan yang insya Allah sangat berfaedah dari buku Silsilah Hadits Shahih Jilid Pertama pada bagian awalnya. Karya besar seorang ulama besar Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani Rahimahullah. Kami mencintainya, semoga kecintaan ini menjadi tanda bahwa kami adalah ahlussunnah wal jam'aah.
Tulisan beliau sangat inspiratif dan sangat memotivasi mereka yang peduli dengan Islam. Berikut ini saya kutipkan dari bagian awal Silsilah Hadits Shahih dengan meringkasnya.
[M A S A D E P A N I S L A M]
------------------------------------
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (yang artinya):
"Dia lah yang telah mengutus Rasul Nya (dengan membawa) petunjuk (al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan Nya atas segala agama, walaupun orang orang musyrik tidak menyukainya." (QS. At Taubah: 33).
Kita patut merasa gembira dengan janji yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui firman Nya itu, bahwa Islam dengan kearifan dan kebijaksanaannya mampu mengalahkan agama agama lain. Namun tidak sedikit yang mengira bahwa janji tersebut telah terwujud pada masa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam, masa Khulafaur Rasyidin, dan pada masa masa khalifah sesudahnya yang bijaksana. Padahal kenyataannya tidak demikian. Yang sudah terealisasi saat itu hanyalah sebagian kecil dari janji di atas, sebagaimana diisyaratkan oleh Rasul Shallallahu'alaihi wa sallam, melalu sabdanya (yang artinya):
"Malam dan siang tidak akan sirna sehingga al Lata dan al 'Uzza telah disembah. Lalu Aisyah bertanya: "Wahai Rasul, sungguh aku mengira bahwa tatkala Allah menurunkan firman Nya: 'Dia lah yang telah mengutus Rasul Nya (dengan membawa) petunjuk (al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan Nya atas segala agama walaupun orang orang musyrik tidak menyukai', hal itu telah sempurna (realisasinya)." Beliau menjawab: "Hal itu akan terealisasi
pada saat yang ditentukan oleh Allah."
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Imam yang lain. Saya (Syaikh Albani) telah mentakhrijnya di dalam kitab saya Tahdziru as Sajid min Ittikhadzi al Qubur Masajida. (Peringatan Bagi yang Sujud untuk Menjadikan Makam sebagai Masjid) (hal: 122).
Banyak hadits hadits lain yang menjelaskan masa kemenangan Islam dan tersebarnya di berbagai penjuru. Dari hadits hadits itu tidak dapat diragukan lagi bahwa kemenangan Islam di masa depan semata mata atas izin pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan catatan harus tetap kita perjuangkan, itu yang penting.
Tidak diragukan lagi bahwa tersebarnya agama Islam kembali kepada umat Islam sendiri. Oleh karena itu mereka harus memiliki kekuatan moral, material dan persenjataan hingga mampu melawan dan mengalahkan kekuatan orang orang kafir dan orang orang durhaka. Inilah yang dijanjikan oleh Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam:
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Qubai. Ia menuturkan: "(Pada suatu ketika) kami bersama Abdullah ibn Amr ibn Al Ash. Dia ditanya tentang mana yang akan terkalahkan lebih dahulu, antara dua negeri, Konstantinopel atau Romawi.
Kemudian ia meminta petinya yang agak lusuh. Lalu ia mengeluarkan sebuah kitab." Abu Qubail melanjutkan kisahnya: Lalu Abdullah menceritakan: "Suatu ketika, kami sedang menulis di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam.
Tiba tiba beliau ditanya: "Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?" Beliau menjawab: "Kota Hiraclius lah yang akan terkalahkan lebih dulu." Maksudnya adalah Konstantinopel.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (II/176), ad Darimi (I/126), Ibnu Abi Syaibah dalam al Mushan (II/47, 153), Abu Amr ad Dani di dalam as Sunan al Waridah fi al Fitan (Hadits Hadits tentang Fitnah), al Hakim (III/422 dan IV/508) dan Abdul Ghani al Maqdisi dalam Kitabul 'Ilmi (II/30). Abdul Ghani bahwa hadits itu hasan sanadnya. Sedangkan Imam al Hakim menilainya sebagai hadits shahih. Penilaian al Hakim itu disetujui oleh Imam adz Dzahabi.
Kata Rumiyyah dalam hadits di atas maksudnya adalah Roma, ibu kota Italia sekarang ini, sebagaimana bisa kita lihat di dalam Mu'jam al Buldan (Ensiklopedi Negara).
Sebagaimana kita ketahui, bahwa kemenangan pertama ada di tangan Muhammad al Fatih Al Utsmani. Hal itu terjadi lebih dari delapan ratus tahun setelah Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam menyabdakan hadits di atas. Kemenangan kedua pun akan segera terwujud atas seizin Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana firman Nya (yang artinya):
"Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita al Qur'an setelah beberapa waktu lagi." (QS. Shaad: 88).
[PERSONAL VIEW]
---------------
Hadits di atas, sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Albani, menjelaskan akan adanya kemenangan Islam yang kedua yang segera terwujud dengan izin Allah Jalla wa 'Ala. Dengan catatan harus diperjuangkan dan umat Islam harus kembali kepada agama Islam, mempelajari dan memegangi ajaran Islam. Tentu saja Islam yang dimaksud adalah Islam dengan cara beragamanya pada Shahabat yang mereka memegangi Islam secara murni tanpa penambahan dan pengurangan. Hal ini diterangkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani Rahimahullah dalam tulisannya yang lain yaitu dalam tulisan di bawah judul 'Menyongsong
Fajar Kemenangan Islam' penerbit Media Tarbiyah.
Semoga nasehat Syaikh Albani ini menyentuh hati hati para pemuda pemudi Islam. Nasehat ini semoga juga membangkitkan semangat para ikhwah dari keterpurukan yang dengannya dia yakin bahwa Islam masih membutuhkannya. Masih banyak yang bisa dilakukan untuk Islam.
Semoga anak keturunan kita nantinya ada yang mengambil peran dalam menyongsong kemenangan yang kedua, sehingga janji janji Allah menjadi terwujud. Amiin ya Rabbal 'alamin.
Ringkasan buku ini dibuat oleh Abu Isa Hasan Cilandak
27 Desember 2008 yang penuh hikmah,
kami berbaik sangka kepada Mu ya Rabb
Selanjutnya...