Katakanlah Insyaallah
Kisah Pertama
Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda
قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ: لَأَطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ بِمِائَةِ امْرَأَةٍ، تَلِدُ كُلُّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ غُلَامًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللهِ “، قَالَ: ” وَنَسِيَ أَنْ يَقُولَ: إِنْ شَاءَ اللهُ، فَأَطَافَ بِهِنَّ “، قَالَ: ” فَلَمْ تَلِدْ مِنْهُنَّ امْرَأَةٌ إِلَّا وَاحِدَةٌ نِصْفَ إِنْسَانٍ “، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” لَوْ قَالَ: إِنْ شَاءَ اللهُ، لَمْ يَحْنَثْ، وَكَانَ دَرَكًا لِحَاجَتِهِ
“Nabi Sulaiman bin Daud pernah mengatakan, "Saya akan mendatangi (menggauli) 100 istri saya dalam semalam, dan masing-masing istri akan melahirkan seorang anak lelaki yang nantinya akan berperang berjihad di jalan Allah.".
Namun Nabi Sulaiman lupa untuk mengucapkan insyaallah.
Kemudian Nabi Sulaiman menggilir seluruh istrinya, akan tetapi tidak ada yang melahirkan anak, selain satu istri yang melahirkan setengah anak (yaitu cacat).
Kemudian Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam bersabda, "Andai Sulaiman mengucapkan, ‘insyaAllah’ maka sumpahnya tidak gagal dan akan mendapatkan apa yang diinginkan". (HR. Bukhari no.5242).
Nabi Sulaiman lupa mengucapkan insyaallah, maka gagallah apa yang diinginkannya.
Kisah Kedua
Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dinding penghalang Ya'juj dan Ma'juj yang dibangun oleh Dzulqarnain, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
يَحْفُرُونَهُ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ: ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَداً. قَالَ: فَيُعِيدُهُ اللهُ كَأَمْثَلِ مَا كَانَ حَتَّى إِذَا بَلَغَ مُدَّتَهُمْ وَأَرَادَ اللهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ: ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَداً إِنْ شَاءَ الله، وَاسْتَثْنَى. قَالَ: فَيَرْجِعُونَ هُوَ كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ، فَيَخْرِقُونَهُ وَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ، وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ.
"Mereka (yaitu Ya'juj dan Ma'juj) melubangi (dinding) setiap hari, hingga ketika mereka hampir saja melubanginya, maka pemimpin di antara mereka berkata, ‘Kembalilah esok hari kalian akan melubanginya.’"
Nabi bersabda, "Lalu Allah mengembalikannya (dindingnya) kokoh seperti semula".
Sehingga ketika mereka telah mencapai waktunya, dan Allah berkehendak untuk mengutus mereka kepada manusia, maka orang yang memimpin mereka berkata, ‘Kembalilah, esok hari insyaallah (dengan izin Allah) kalian akan melubanginya.’
Dia mengucapkan istisna (insyaallah)."
Nabi bersabda, “Kemudian mereka kembali dan mendapati lubang tersebut tetap dalam keadaan seperti ketika mereka tinggalkan (tidak tertutup), akhirnya mereka dapat (melanjutkan) melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, kemudian mereka meminum air dan manusia lari dari mereka (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim).
Pemimpin Ya'juj dan Ma'juj akhirnya pada suatu hari mengucapkan insyaallah. Dengan izin Allah, lubang yang telah mereka gali tidak tertutup dan mereka bisa melanjutkan melubangi lubang dinding yang dibuat Dzulqarnain sampai akhirnya mereka dapat keluar ke tengah-tengah manusia.
Maka dari itu ketika kita mempunyai rencana atau keinginan jangan lupa katakanlah insyaallah.
-----------
Ditulis oleh Chandra Abu Maryam
Pagi hari di Jakarta
21 Dzulhijjah 1445 H/28 Juni 2024 M